MR 40. Te Recuerdo

1748 Kata

Tubuhnya sudah penuh bekas luka. Menambah satu lagi tidak jadi masalah bagi Salvador, apalagi jika dengan luka itu bisa memuaskan Coraima. Ia dekap wanita itu penuh kasih sayang. Ia cium bibirnya dengan mesra karena di situlah penawar semua sakitnya. Salvador mungkin mendapatkan penebusannya, akan tetapi di luar kamarnya tercipta kehebohan. Para penjaga berbicara melalui alat komunikasi mereka. "Terdengar bunyi tembakan." Benicio mengomando mereka saat ia berada di jalan selasar menuju kediaman utama. "Cepat cari dari mana asal tembakan itu!" "Kamar Salvador, Ben!" "Sialan!" maki Benicio lalu berlari secepatnya. Di dalam rumah, beberapa pelayan dan penjaga berada di lantai bawah memandangi ke arah kamar Salvador di lantai atas. Dugaan mereka, kemungkinan besar Salvador yang menemb

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN