Duarr ... Duarr.... Ledakan ranjau dan rudal terjadi beberapa kali. Debu dan asap tebal mengepul di mana-mana menyerupai awan kemerahan di langit senja. Benicio yang mengawasi dari teropong sniper riffle-nya menyaksikan beberapa personil terlempar akibat ledakan tersebut. Hal itu menyebabkan muncul pergerakan orang-orang Llorente yang bersembunyi sehingga Benicio bisa menarget mereka lalu menembaknya dengan jitu. Sambil melakukan itu, ia mengecek kondisi Salvador. "Sal, jawab aku! Apa kau selamat? Sal?!" Namun, tidak ada jawaban dari Salvador. "Sialan!" desis Benicio. Absennya Salvador menjadikan Benicio mengambil alih komando semua anak buah. Selama tidak ada perintah dari Jeronimo ataupun Salvador untuk berhenti, mereka tidak akan berhenti. "Lanjutkan seperti rencana semula. Marcos