Angga, Viera, serta Pink langsung bergegas menuju ruang ICU, tempat Biru dirawat, namun tak ada yang memperbolehkan mereka masuk ke dalam untuk melihatnya. Mereka hanya bisa menunggu di samping Sammuel, Angga bisa melihat raut wajah Sammuel yang sangat khawatir, juga celana dan sepatunya yang kotor terkena lumpur. “Dokter masih berjuang di dalam, kita tunggu keputusannya,” ujar Sammuel sambil menutup wajah dengan tangannya. Viera hanya bisa bersandar di kursi dengan lesu. Lututnya benar-benar terasa lemah sekarang. Salah satu dokter keluar dari ruang tersebut, menghampiri Sammuel karena yang dia tahu bahwa Samuellah wali dari pasien di dalam tersebut. Dokter itu membuka kacamatanya dan meletakkan di sakunya. Terlihat dari raut wajahnya yang menyorotkan kesedihan mendalam, membuat si