"Maksud tante, karena tante dan Dina tidak di apartemen, kami tidak bisa merawat Tian yang tangannya sakit, ia pasti sulit melakukan sesuatu dengan lengan tangan retak Ryn." Auryn berfikir memang benar apa yang dikatakan bu Rahma, membuka jaketnya saja Tian kesulitan apalagi melakukan hal lain, Auryn menghela nafas dalam, kenapa ia harus dihadapkan dengan pilihan yang sulit. Ia ingin menjauh dari Tian namun kenapa keadaan malah makin mendekatkan mereka. "Auryn... Kamu masih disana?" "Eh... Iya iya tante, biar Auryn lihat keadaan pak Tian ya sekarang." "Makasih ya Auryn, soalnya tante bingung harus minta tolong pada siapa karena keluarga kami semua di Padang.' "Iya tante, tante jangan mengkhawatirkan pak Tian." "Oke, bye"." "Bye tante," Auryn kembali menghela nafas,