Auryn membuka matanya, ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan, ia berada di ruang rawat rumah sakit Heath and health, Auryn mengingat apa yang membuatnya bisa ada di ruangan ini, air matanya kembali menetes mengingat kebahagiaannya hancur dalam sekejap mata. Kabar gembira tentang kehamilannya yang ingin ia sampaikan pada suaminya membuatnya mendengar kabar yang membuatnya shock, hingga kejadian di kamar yang membuatnya berada disini. Ia elus perutnya, kesedihan melingkupinya. "Maafkan mama sayang...." isaknya. Pintu ruang rawat terbuka, Ryu masuk, ia melihat Auryn sudah sadar membuatnya lega. Ia mendekat dan duduk di kursi sebelah brankar, ia menggenggam tangan Auryn yang bebas namun dihempaskan oleh Auryn. "Keluar....." "Sayang aku....." "Aku nggak mau l