PART. 41 SAHABAT TERBAIK

1000 Kata

Zulfa ke luar dari ruangan Zul, dengan membawa gelas bekas teh yang sudah kosong. Tidak bisa dibohongi, ia merasa gugup untuk menerima tatapan penuh prasangka dan tanya dari seisi kantor. Tapi ia sudah bertekad untuk tetap melangkahkan kakinya menuju pantry, dan menyiapkan dirinya, untuk menjawab pertanyaan teman-temannya. Zul sudah memberikan tips untuk mengatasinya. Begitu Zulfa tiba di ambang pintu pantry, semua yang ada di dalam pantry, seperti dikomando saja, serempak semua menatap ke arahnya. Zulfa berdiri dengan sikap salah tingkah, tapi ia mencoba tersenyum, lalu melangkah masuk menuju tempat pencucian piring, dicuci gelas kotor yang ia bawa. "Fa, bisa kamu jelaskan, ada apa sebenarnya?" Ani berdiri di samping kiri Zulfa, dan Een di sebelah kanannya. Zulfa memutar tubuhnya, di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN