Zul sedang mandi, setelah pulang dari kantor. Zulfa masuk ke kamar dengan membawakan teh hangat untuk suaminya. Ponsel Zul yang ada di atas meja berbunyi, tanda adanya pesan yang masuk. Bunyinya berulang kali, Zulfa tidak mampu menahan rasa ingin tahunya. Diperhatikannya layar ponsel Zul, keningnya mengernyit dalam, nama perempuan yang tidak ia kenal tertulis di sana. Ia bisa membaca pesan terakhir yang terlihat di layar ponsel Zul. 'Silahkan Mas Zul pilih, ingin undangan perkawinan yang motifnya bagaimana. Saya tunggu jawabannya ya Mas, terimakasih' Zulfa mengangkat tatapannya dari layar ponsel Zul. Air mata jatuh dipipi tanpa dapat ia tahan lagi. Ditatap pintu kamar mandi yang terbuka, Zul muncul dengan handuk melilit di pinggangnya. "Papi jahat!" Zulfa mendekati Zul, ia memukul Z