Beberapa malam berikutnya, Tama duduk di ranjangnya dengan posisi selonjoran dan bagian punggung hingga kepala bersandar ke headboard. Rasa penat membuat lelaki itu memejamkan matanya. Dia masih terjaga dan mendengar Ayuna masuk ke dalam kamar lalu membuka lemari mereka. Dia sengaja tetap memejamkan matanya, karena pasti Ayuna akan mengganti pakaian yang di kenakannya dengan baju tidur. Beberapa saat kemudian, Tama bisa merasakan Ayuna naik ke atas ranjang dan mulai memijat bahunya. Tama membuka matanya perlahan.Menatap Ayuna dengan tatapan super lembut dan hangat, membuat Ayuna tidak segan untuk membalasnya. Wanita itu terus memijat bahu Tama karena dia tahu, lelaki kesayangannya itu pasti sangat kelelahan. "Kamu pasti capek banget, ya Kak, sampai tertidur seperti tadi? Apa aku membua