Liam meneruskan proyek pengerjaan studio fotonya bersama Ayuna. Pengerjaan bangunan itu hanya tinggal sebentar lagi. Liam terpaksa menyelesailkan segalanya sendirian karena pernikahan Tama dan Ayuna. Dia ingin memberikan kesempatan pada sepupu kesayangannya itu untuk menikmati masa-masa awal pernikahannya. Liam sedang mengawasi pengerjaan beberapa rak yang rencananya akan digunakan untuk menaruh beberapa pigura dan kertas foto. Lelaki itu juga sedang memikirkan barang apa yang cocok di jual di studio mereka. Liam berkeliling, sambil memeriksa kesalahan apa yang harus diperbaiki. "Permisi," Seorang wanita menarik perhatian Liam dengan suaranya yang lembut. Lelaki itu menoleh dan mendapati seorang wanita berparas cantik tengah berdiri di belakangnya. "Ya, ada yang bisa saya bantu?" tanya