Ayuna meregangkan kedua tangannya, secara otomatis, tangannya sebelah kiri mendarat di d**a Tama. Awalnya dia terkejut dan mengalihkan pandangannya dengan segera ke arah lelaki yang telah menjadi suaminya itu. Perlahan, Ayuna mengingat semuanya. Senyumannya mengembang, dia mengubah posisi tidurnya hingga menghadap Tama yang masih tidur dengan pulas. Perlahan Ayuna mengulurkan tangan dan menyentuh pipi lelaki itu lembut. Lelaki yang dulunya hanya ada di dalam impiannya, selalu dia sebut dalam do'a kini berada di sisinya sebagai seorang suami. Seseorang yang akan menemaninya setiap hari. Akan selalu mejadi sosok yang pertama kali dia lihat saat bangun tidur. Ayuna mengembangkan senyumnya. Dia mengelus lembut pipi Tama dengan jari telunjuknya. Tama merasakan sentuhan lembut dari Ayuna memb