Batu giok berharga sebagai jaminan hutang

1450 Kata
"Tunggu!" Ucap Xiao Xin yang meminta Shilin berhenti memapahnya tepat di belakang Su Qiang. "Ahh ... Iya Tuan!" Jawab Shilin. Xiao Xin pun menoleh dan menatap punggung Su Qiang yang sedang membelakangi dirinya. Lalu, Xiao Xin segera memanggilnya. "Su Qiang! Aku tidak akan menerima semua ini secara gratis. Tapi ... Kamu tenang saja, aku pasti akan membayarnya dan tidak akan melupakan jasa kamu yang sudah menolong aku. Tapi ...." Xiao Xin menghentikan ucapannya. Membuat Su Qiang langsung menoleh ke arahnya. "Benarkah? Kamu benar-benar pria sejati yang tahu balas Budi! Xiao Xin, kamu memang pria yang hebat!" Puji Su Qiang yang secepatnya mengubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum manis, membuat Xiao Xin merasa gemas saat melihatnya. "Dasar wanita ini! Bisa-bisanya dia dengan cepatnya mengubah ekspresi wajahnya saat mendengar uang," gumam Xiao Xin yang ingin tersenyum, namun dia masih harus menahannya. "Ah ... Tentu saja! Aku pasti akan membayar semuanya. Tapi ... Aku sedang tidak membawa uang, ya ... Bukankah tadi kamu juga melihat saat kamu melepaskan pakaianku. Kamu tidak melihat ada kantong uang di dalamnya. Jadi ...." Belum selesai Xiao Xin bicara, Shilin langsung marah dan mengeluarkan pedang miliknya dari dalam sarungnya. "Kamu! Kamu berani melepaskan pakaian tuan? Wanita ... Kamu sungguh sangat m***m, bisa-bisanya kamu mengambil kesempatan saat tuan tidak berdaya! Kamu ... Kamu harus mati hari ini juga!" Teriak Shilin yang segera mengarahkan mata pedangnya ke arah Su Qiang. "Eh! Apa ini? Kenapa kamu mau membunuh aku?" Teriak Su Qiang dengan tatapan terkejut, melihat Shilin yang sudah berapi-api ingin membunuhnya. Namun, secepatnya Xiao Xin melarangnya. "Shilin! Turunkan pedang kamu! Jangan menakuti Nona pertama Su, seperti itu!" Perintah Xiao Xin. Membuat Shilin segera berhenti dan dia pun menarik kembali pedangnya yang sudah dia arahkan kepada Su Qiang. "Ahh ... Baik Tuan! Maafkan hamba yang sudah berlaku lancang. Tapi itu semua karena ... Nona pertama Su ini yang sangat lancang kepada anda. Jadi hamba ...." Belum Shilin selesai bicara, Su Qiang langsung menyelanya. "Apa salahnya jika seorang yang sudah banyak merugikan saya diminta seidkit ganti rugi saja dan itu seharusnya bukan salah dari saya. Kamu itu ... Sangat tidak berperasaan sama sekali!" Ucap Su Qiang dengan tatapan kesal kepada Shilin. Membuat Xiao Xin merasa pusing sendiri. "Sudah cukup! Kalian jangan bertengkar lagi! Shilin, masukan kembali pedang kamu dan jangan menakuti Nona pertama Su dan tentang uang ... Kamu tahu kalau aku tidak membawa uang. Jadi ...." Xiao Xin mengeluarkan sebuah batu giok yang terlihat sangat indah dan menyerahkan giok itu kepada Su Qiang. "Kamu simpan ini dulu, nanti setelah aku sembuh, aku akan menemui kamu lagi dan memberikan uang yang kamu inginkan itu, jadi ... Terimalah ini dulu, anggap sebagai jaminan untuk melunasi hutangku padamu," ucap Xiao Xin sambil memberikan giok itu kepada Su Qiang dan Shilin melotot tajam saat melihat itu semua. "Tuan! Kenapa anda memberikan giok itu kepada nona pertama Su? Bukankah giok itu sangatlah berharga untuk anda dan giok itu bukankah ...." Shilin langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya dan Xiao Xin menatap tajam ke arahnya. "Jangan banyak bicara lagi! Kamu diam dan jangan terlalu banyak bertanya apa yang sedang saya lakukan!" Ucap Xiao Xin dengan tegas. Membuat Shilin hanya menganggukkan kepalanya dan tidak berani bicara lagi. Melihat itu, Su Qiang yang hendak mengambil giok di tangan Xiao Xin pun merasa canggung. "Emmm ... Xiao Xin! Sepertinya giok ini sangat berharga untuk kamu, jadi ... Lebih baik kamu simpan saja, aku tidak mau menerimanya," tolak Su Qiang yang segera menarik kembali tangannya dan tidak mau mengambil giok itu dari tangan Xiao Xin. Xiao Xin mengerenyitkan dahinya. "Kenapa tidak mau? Giok ini sangat mahal dan giok ini adalah yang paling langka di dunia. Kalau kamu memilikinya dan kamu juga tidak akan takut, kalau aku akan kabur tanpa membayar hutang padamu. Jadi ... Cepatlah ambil! Ayo ambillah!" Pinta Xiao Xin yang memaksa Su Qiang menerimanya. Tapi Su Qiang terus menolaknya. Karena dia takut dengan Shilin yang masih memegang pedang yang belum dia masukan ke dalam sarungnya. "Tidak! Tidak perlu! Aku tidak mau menerima giok berharga kamu. Lebih baik, kamu pergi saja sekarang juga! Ayo cepat pergi! Aku tidak mau berurusan lagi dengan kamu! Sana pergi!" Ucap Su Qiang yang malah mendorong giok itu kepada Xiao Xin dan Xiao Xin yang tidak berdaya pun, akhirnya mengambil kembali giok itu. "Baiklah. Karena kamu tidak mau mengambilnya. Maka aku akan menyimpannya, tapi ... Aku pasti akan membayar hutangku padamu. Jadi ... Kamu tunggu saja, aku pasti akan menemui kamu lagi," ucap Xiao Xin sambil memasukkan kembali giok berharga miliknya ke dalam pakaiannya. Namun, Su Qiang yang sudah tidak mau berurusan dengan Xiao Xin bahkan tidak mau bertemu dengannya, karena alasannya sangatlah jelas. Satu tidak mau melihat wajah Xiao Xin yang mirip dengan ku Yunzhen, pria yang dulu sangat dia cintai sekaligus pria yang dia benci, jadi demi memperbaiki hatinya yang masih sakit dan bisa menjalani kehidupan barunya di dunia yang baru dia datangi ini, dia tidak mau bertemu lagi untuk Xiao Xin. Juga alasan lainnya, Xiao Xin yang dia pikir adalah seorang pembunuh, tidak mau memiliki hubungan apapun, karena seorang pembunuh sama saja seperti penjahat yang ada di dunia sebelumnya dan itu pasti akan sangat merepotkan dirinya. "Tidak perlu! Kamu tidak perlu membayar apapun lagi padaku, anggap saja aku menolong kamu karena belas kasih sesama manusia dan untuk uang itu ... Kamu lupakan saja! Aku tidak akan menagihnya lagi!" Ucap Su Qiang yang langsung membalikkan badannya. Karena dia tidak mau melihat wajah Xiao Xin lagi, karena setiap melihat wajahnya. Su Qiang akan merasakan gejolak besar di dalam hatinya. Entah tiba-tiba jatuh cinta padanya, kadang langsung merasa benci ketika mengingat kematian sebelumnya yang membuat dirinya sampai di dunia lain seperti saat ini. Sedangkan Xiao Xin, dia merasa hatinya sedikit sedih, ketika melihat perubahan yang begitu cepat dari Su Qiang terhadap dirinya dan itu membuat dirinya merasa sedikit kecewa. "Su Qiang! Kamu yakin tidak menginginkan uang itu? Bukankah tadi kamu mengatakan jika kamu sangat membutuhkan uang itu untuk memperbaiki kediaman kamu yang lusuh ini?" Tanya Xiao Xin sambil menatap punggung Su Qiang yang ada di depannya. Su Qiang pun tertawa dan menjawabnya. "Hahahaha ... Ah itu! Aku hanya bercanda saja! Kamu tidak perlu memikirkan nya lagi! Emmm ... Sudahlah! Cepat kamu pergi sebelum ada orang lain yang datang kemari!" Ucap Su Qiang yang berjalan pergi menuju tempat tidurnya, laku membereskan semuanya tanpa mau melihat ke arah Xiao Xin sama sekali. "Emmm ... Baiklah! Aku pergi sekarang juga. Terima kasih sudah menolong aku dan ... Aku ...." Belum Xiao Xin selesai bicara. Su Qiang pun langsung menyela. "Ah ... Cepatlah pergi! Jangan banyak bicara lagi!" Ucap Su Qiang sambil menahan rasa sesak di dadanya. Xiao Xin mengangguk setuju. "Baiklah! Aku pergi dulu, semoga kita bisa bertemu lagi dan ... Aku akan akan berusaha untuk kembali menemui kamu untuk membayar semua ini," ucap Xiao Xin yang akhirnya membalikkan tubuhnya dan bersiap untuk pergi. Namun, hatinya terasa berat dan rasanya dia ingin melihat wajah Su Qiang untuk terakhir kalinya, sebelum dia pergi. Sehingga, Xiao Xin pun menoleh kembali, tapi dia saat dia menoleh, dia hanya melihat punggung Su Qiang yang acuh tak peduli padanya. Bukan senyuman yang sempat dia sebelumnya dan itu membuat hati Xiao Xin terasa tidak nyaman. "Dia tidak mau melihat aku? Apakah dia sungguh marah padaku?" Gumam Xiao Xin sambil mengepalkan tangannya. "Su Qiang! Aku pergi!" Ucap Xiao Xin yang langsung membalikkan badannya kembali dan berjalan pergi bersama Shilin. Lalu, saat keduanya baru sampai di depan pintu. Su Qiang pun membuka mulutnya untuk bicara. "Hati-hati di jalan! Juga ... Lupakan saja pertemuan kita yang tidak disengaja ini dan ke depannya. Kita tidak akan pernah bertemu lagi, Xiao Xin!" Ucap Su Qiang sambil meremas keras dadanya. Seperti ada rasa tidak rela, karena dia masih berpikir jika itu adalah Lu Yunzhen. Mendengar itu, Xiao Xin tidak menjawabnya. Karena dia tidak mau jika itu adalah pertemuan terakhir baginya. Sehingga, Xiao Xin pun segera melihat ke arah Shilin. "Ayo, kita pergi sekarang juga!" Pintanya "Baik Tuan!" Jawab Shilin yang setelah itu, dia membawa Xiao Xin pergi melompat ke atas tembok di sebelah halaman belakang kediaman Su Qiang, karena itu adalah jalan keluar mereka dari dalam kediaman itu dan akhirnya, Xiao Xin pun pergi meninggalkan kediaman itu. Setelah Xiao Xin pergi, Su Qiang pun menoleh dan menatap ke arah pintu tempat Xiao Xin dan Shilin pergi. "Dia akhirnya pergi! Dia pergi dan tidak akan pernah bertemu lagi!" Ucap Su Qiang sambil menarik napas panjang untuk menenangkan hatinya yang masih terasa rumit itu, lalu Hua hanya bisa melihat tatapan sedih Su Qiang dengan bingung, karena Hua biasanya melihat itu, ketika Su Qiang yang dulu, menatap pangeran kedua Qin Zhen yang mencampakkan dengan tatapan seperti itu. Sehingga, Hua yang bingung hanya bisa bisa melihat tapi tak berani bertanya kepada Su Qiang saat ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN