Nama Pengawal pribadi Xiao Xin

1305 Kata
Brakkk .... Terdengar suara pintu terbuka dengan kerasnya. Membuat Su Qiang dan Hua langsung menoleh ke arah pintu secara bersamaan. "Siapa itu?" Teriak Su Qiang dengan mata melotot. Lalu muncullah seorang pria yang memakai pakaian serba hitam dengan pedang panjang di tangannya. Lalu dia berjalan masuk dan dia mencari seseorang tanpa peduli dengan pertanyaan Su Qiang padanya. "Di mana Yang Mulia!" Gumamnya sambil melewati Su Qiang serta Hua seperti tidak ada mereka berdua di dalam kamar itu. Hingga, kain tirai yang menutupi ranjang itu pun terbuka dan Xiao Xin pun menampakkan wajahnya sambil duduk tenang di atas ranjang itu. Lalu, pria yang memakai pakaian serba hitam itu pun langsung menghentikan langkahnya saat melihat sosok Xiao Xin di depannya dan secepatnya dia tersenyum, lalu berlutut di depannya. "Yang ...." Belum selesai dia bicara, Xiao Xin terbatuk dan menyelanya. "Uhukkk! Shilin! Kenapa kamu baru sampai?" Tanya Xiao Xin kepada pria yang memakai pakaian serba hitam itu. Shilin pun langsung melirik ke arah Su Qiang dan Hua yang ada dibelakangnya sebentar, lalu dia mengerti dengan kode yang diberikan oleh Xiao Xin. "Tuan! Maafkan hamba yang baru datang ini. Tadi ... Hamba kehilangan jejak anda dan cukup sulit mencari anda. Jadi ... Mohon ampuni hamba yang lamban ini dan juga sangat bodoh, karena tidak mampu melindungi anda! Silahkan ... Tuan memberi hukuman kepada hamba," ucap pria yang bernama Shilin itu, yang ternyata adalah pengawal pribadi sekaligus tangan kanan Xiao Xin. Mendengar itu, Xiao Xin tersenyum tipis, karena Shilin mengerti yang dia inginkan. "Sudahlah! Tentang hukuman itu, nanti kita bahas di rumah saja! Sekarang, kamu bantu saya untuk bangun dari atas tempat tidur ini," ucap Xiao Xin yang kemudian menatap ke arah Su Qiang yang hanya diam menatap ke duanya secara bergantian. Membuat Xiao Xin mengerenyitkan dahinya saat melihatnya. "Su Qiang! Kenapa kamu menatapku dan Shilin dengan tatapan semacam itu? Apakah ada yang aneh dengan kamu?" Tanya Xiao Xin. Su Qiang pun menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang aneh! Hanya saja ... Kenapa kalian berdua yang terlihat tampan ini, mau menjadi seorang pembunuh? Padahal ... Jika kalian mau bekerja di tempat yang aman dengan menggunakan tampang kalian, pasti akan mendapatkan pekerjaan yang nyaman dan menghasilkan uang yang sangat banyak. Emmm ... Sayang sekali dengan tampang kalian yang sebenarnya bisa di manfaatkan ini," ucap Su Qiang yang tiba-tiba memiliki pikiran aneh semacam itu. Membuat Hua segera menarik lengannya. "Nona! Anda jangan bicara sembarangan! Anda masih gadis dan anda tidak boleh memiliki pikiran kotor seperti itu! Tidak boleh! Jika orang lain mengetahui anda yang seperti ini dan ada dua pria dewasa di dalam kamar anda seperti ini, hamba takut bukan hanya reputasi Anda saja yang hancur, tapi tuan besar ... Pasti tuan besar bisa membunuh Anda, nona!" Ucap Hua yang langsung ketakutan saat membayangkan itu semua. "Nona, hamba takut sekali! Hamba takut nona pergi meninggalkan hamba lagi," ucap Hua yang langsung menitikkan air matanya. Membuat Su Qiang merasa kasihan padanya, lalu Su Qiang pun segera memeluknya. "Anak bodoh! Aku tidak akan pergi meninggalkan kamu lagi dan aku tidak akan membiarkan ayah membunuh aku karena pria itu! Jadi ... Kamu tenang saja, tidak akan ada yang mengetahui kejadian hari ini dan juga ... Kejadian ini juga tidak akan terulang lagi, jadi ... Kamu tenang saja! Kita pasti akan baik-baik saja!" Ucap Su Qiang sambil menepuk pelan bahu Hua untuk menenangkannya. Lalu, Su Qiang pun segera membantu untuk menghapus air mata Hua. "Susah ... Sudah! Jangan menangis lagi! Aku pasti baik-baik saja! Jadi kamu tidak perlu merasa khawatir seperti ini lagi, ya!" Ucap Su Qiang yang terus menenangkan Hua. Hua pun menganggukkan kepalanya. "Baik nona! Hamba tidak akan menangis lagi, hamba percaya jika nona pasti akan baik-baik saja dan kita akan terus bersama selamanya. Ya kan nona?" Ucap Hua dengan polosnya. "Ya! Kita akan bersama selamanya dan aku tidak akan pernah meninggalkan kamu lagi," jawab Su Qiang sambil tersenyum dan Hua pun akhirnya tersenyum cerah bersama Su Qiang. Membuat Xiao Xin yang melihat kedekatan keduanya merasa ikut senang dan entah kenapa saat melihat Su Qiang tersenyum, Xiao Xin sangat menyukainya. "Gadis ini! Ternyata saat tersenyum dia terlihat sangat cantik sekali! Histtt! Rumor di luar itu benar-benar tidak benar sama sekali!" Gumam Xiao Xin sambil tersenyum kecil menatap Su Qiang yang tidak berkedip sama sekali. Membuat Shilin langsung terkejut melihat majikannya bisa tersenyum, padahal selama dia mengikutinya. Xiao Xin tidak pernah tersenyum kepada siapapun dan dia hidup dengan dua identitas yang mengharuskannya serius dan tidak ada kebahagiaan dalam hidupnya. Namun, hari ini. Shilin melihat majikannya tersenyum dan itu sangat langka baginya. Sehingga, Shilin ikut merasa senang dan juga, Kini dia tahu, jika wanita yang ada dibelakangnya adalah wanita istimewa untuk majikannya itu. "Yang Mulia tersenyum dan itu semua karena nona pertama kediaman ini? Hehehehe ... Sepertinya Yang Mulia menyukai nona ini!" Gumam Shilin yang ikut tersenyum sendiri. Namun, saat dirinya tersenyum. Dia tertangkap oleh Xiao Xin dan itu membuat Shilin berhenti tersenyum saat itu juga. "Apa yang membuat kamu merasa lucu, Shilin?!" Tanya Xiao Xin dengan tatapan tegas. Secepatnya, Shilin langsung menjawabnya dengan perasaan takut, karena tatapan Xiao Xin sangatlah menakutkan. "Tuan! Maafkan hamba, tadi hamba hanya ... Hanya ...." Belum Shilin selesai bicara. Su Qiang segera menyelanya. "Kenapa harus segalak itu sih? Seharusnya kamu bersyukur, karena ada yang mau menjemput kamu pulang? Jika tidak ada ... Kamu akan merepotkan aku karena harus tinggal di kamarku lebih lama lagi dan ... Sepertinya kamu sudah terlihat semakin membaik, jadi ...." Su Qiang menatap Xiao Xin dengan tatapan tegas. "Jadi ... Cepatlah pergi! Sebelum ayahku dan semua orang kediaman ini menyadari keberadaan kamu!" Usir Su Qiang. Mendengar itu, Xiao Xin melotot tajam dan Shilin langsung terkejut menatap ke arah Su Qiang. "Nona, anda ... Anda mengusir tuan saya?" Tanya Shilin. "Ya! Saya mengusir majikan kamu yang sudah banyak merepotkan ini! Jadi ... Jangan banyak bicara lagi, bawa majikan kamu pergi dari kamar saya dan ... Jangan lupa, bayar biaya perawatan serta biaya menumpang juga," pinta Su Qiang dengan tegasnya. Karena, dia juga sangat membutuhkan uang untuk perbaikan kediamannya yang kumuh itu. Jadi, tidak salahnya jika dia meminta uang kepada Xiao Xin. Mendengar itu, Shilin semakin terkejut, karena hanya Su Qiang yang berani mengatakan hal itu kepada majikannya. "Nona ... Anda ... Anda berani sekali bicara seperti itu kepada Tuan, apakah kamu tidak tahu jika tuan ini adalah ...." Belum Shilin selesai bicara, Xiao Xin menyelanya. "Uhuukk! Shilin, cepat bantu saya bangun!" Pinta Xiao Xin sambil mengedipkan matanya. Memberi tanda jangan bicara tentang identitas aslinya. Membuat Shilin cemberut dan menganggukkan kepalanya. "Baik Tuan! Hamba segera datang!" Jawab Shilin yang segera bangun dari posisi berlutut dan secepatnya datang menghampiri Xiao Xin. "Tuan! Ayo kita pergi dari sini, tempat kumuh ini tidak cocok dengan anda dan juga ... Mengapa bisa ada wanita yang perhitungan sekali seperti dia? Huh!" Dengus Shilin dengan kesalnya. Namun, Su Qiang mendengar ucapannya. "Kamu sedang mengeluh tentang saya? Saya mendengar ucapan kamu itu, loh!" Ucap Su Qiang yang membuat Shilin semakin kesal. "Huh! Memangnya saya takut dengan anda, hanya wanita lemah dan tidak berguna, untuk apa ...." Belum selesai shilin bicara. Xiao Xin langsung melotot tajam ke arahnya. "Tutup mulut kamu Shilin! Jangan bicara seperti itu, dia itu penyelamat saya, tanpa dia ... Mungkin saya sudah habis kehilangan darah yang sangat banyak dan karena perawatan dia, saya masih hidup. Jadi ... Jangan bicara sembarangan lagi!" Ucap Xiao Xin. Membuat Shilin mengangguk setuju. "Baik Tuan! Hamba tidak akan bicara sembarangan lagi, kalau begitu. Ayo kita pergi sekarang juga, tuan!" Ucap Shilin sambil memapah Xiao Xin yang sudah berhasil bisa berdiri, lalu berjalan meninggalkan tempat tidurnya. Sedang Su Qiang dia masih menatap keduanya sambil melipat kedua tangannya di d**a. Membuat Shilin yang melihatnya, merasa kesal dibuatnya. Tapi demi majikannya, Shilin menutup mulutnya dan berjalan melewati Su Qiang sambil memapah Xiao Xin. Hingga. Saat melewati di sisi Su Qiang. Tiba-tiba. Xiao Xin pun membuka mulutnya untuk memberi perintah kepada Shilin.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN