"Nenek yang meninggal, Sya." Apa yang disampaikan Rakha membuat Syana terdiam. Syana sangat terkejut, karena nenek tampak baik-baik saja, tapi kenapa tiba-tiba nenek meninggal. "Sya ...." Rakha menyentuh bahu Syana. Ditarik lembut bahu Syana, dipeluk istrinya. Syana tidak menangis. Syana hanya diam tak bersuara, karena sangat terkejut dapat kabar neneknya meninggal dunia. "Mumpung Rasya tidur, sebaiknya sekarang kamu membaca doa di samping jasad nenek, Sayang." Rakha bersuara lembut membujuk Syana. Syana hanya mengangguk sebagai jawaban. Tak ada sepatah kata yang Syana ucapkan. Rakha membantu Syana mengganti pakaian. Lalu dibimbing Syana keluar dari kamar, menuju ruang tamu, tempat di mana tubuh nenek sudah diletakkan di sana. "Sya ...." Kakek, ayah, bunda, dan Muti yang duduk di san

