PART. 81

2055 Kata

Di dalam mobil Rakha, pulang dari kantor Polisi. "Kenapa tidak dicabut saja laporannya, Abang. Aku yakin Weni, dan keluarganya tulus meminta maaf." Syana menoleh untuk menatap Rakha. Rakha juga menoleh, sebelum menjawab pertanyaan istrinya. Digenggam jemari Syana. "Pasti akan aku cabut, Sayang. Tapi nanti, biar ada efek jera dulu untuk Weni. Dan, kedua orang tuanya juga bisa lebih memperhatikan dia. Ternyata benar kata Sayang. Weni itu perlu dikasihani, bukannya dimusuhi," jawab Rakha. "Dia korban keegoisan orang tua." Syana menyandarkan punggungnya. Ia merasa beruntung, lahir di tengah keluarga yang bahagia, meski kedua orang tuanya punya masa lalu yang tidak sempurna. "Beruntung orang tuanya bisa sadar, sebelum hal yang lebih buruk lagi terjadi pada Weni." Tatapan Rakha pada wajah is

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN