Jayne menatap Ranu yang masih menggenggam tangannya, menenangkan anak itu sambil menarik napas panjang. “Ranu, kamu masuk dulu ya. Kamu aman di sini. Mama masih ada urusan sebentar sama Papa,” ujarnya lembut. Ranu menatap ayahnya, lalu memeluk Jayne sekali lagi. “Iya, Mama,” ucapnya lirih. Reno akhirnya mundur selangkah demi selangkah, memberi jarak yang cukup agar Jayne dan Ranu bisa bernapas lega. Dua pengawalnya tetap berdiri tegap di sisi mobil, tubuh mereka seperti tembok yang membatasi ruang gerak siapa pun, memastikan Reno tak dicampuri. Namun meski fisiknya menjauh, pandangan Reno tetap menempel pada Jayne, tajam dan penuh arti. Ada ancaman samar yang tersirat di matanya, membuat darah Jayne berdesir. Dia bisa merasakan setiap detik mata Reno menembusnya, menimbulkan campuran em