“Elang?” Jayne yang berdiri di belakangnya ikut menatap layar. Tubuhnya seketika membeku. Elang menggertakkan gigi, menekan tombol rewind untuk memastikan. Tapi hasilnya tetap sama: sosok itu hanya muncul sekelebat, wajahnya tak jelas, namun tubuhnya tegap dan gerakannya penuh percaya diri. “Dia sudah uji perimeter kita,” gumam Elang rendah. “Dia ingin kita tahu kalau dia bisa lebih dekat kapan pun.” Jayne merasakan darahnya berhenti mengalir. *** Malam itu, rumah mereka berubah menjadi benteng. Sekitar satu jam kemudian, tiga bodyguard tambahan datang, pria-pria berpostur besar dengan ekspresi dingin. Elang sendiri yang memberi instruksi: satu berjaga di depan pagar, satu berkeliling di area samping dan belakang, satu lagi di dalam rumah. Pagar dipasangi sensor gerak tambahan. Semu