Langkah kaki Elang terasa lebih berat pagi itu. Setelah beberapa hari penuh dengan kekacauan—fitnah video palsu, ancaman Reno, dan ketakutan Jayne—hari ini ia mau tidak mau harus kembali ke rumah sakit. Meski hati ingin tetap berada di sisi Jayne dan anak-anak, kewajiban sebagai CEO RS tidak bisa terus ditunda. Banyak laporan yang menunggu, pasien-pasien VIP yang menanyakan keberadaannya, serta rapat manajemen yang tidak mungkin dipimpin orang lain.
Lift berhenti di lantai eksekutif. Begitu pintu terbuka, aroma khas rumah sakit bercampur dengan wangi kayu dari interior kantor. Lorong itu tenang, hanya ada beberapa staf yang lewat sambil menunduk hormat. Namun ketenangan itu segera pecah oleh sosok yang berdiri di depan pintu ruang kerjanya—Surya.
Elang berhenti sejenak. Napasnya berat. S
