Arthur menoleh memandangi Vicky dan Vanya yang terlihat sangat bahagia, tidak mungkin dia tega mengatakan hal tersebut di saat seperti ini, sambil tersenyum dia menjawab dengan berkata, “Biarkan mereka menikmati bulan madu mereka, aku tidak mau merusak mood putra dan menantuku. Lihatlah mereka saat ini, apa kamu tega merebut senyuman indah mereka?” Bima ikut menoleh memandangi Vicky dan Vanya, dia mengangguk pelan mengiyakan ucapan Arthur. “Kamu benar, mari kita simpan masalah ini terlebih dahulu sampai mereka menyelesaikan bulan madu mereka,” ujar Bima tersenyum lembut menyetujui perkataan Arthur. Dia tidak mungkin tega membuat putrinya bersedih di hari bahagia ini. Waktu sudah menunjukkan pukul delapan malam, suasana kediaman keluarga Vladislav masih terlihat sangat ramai. Suara per