Suara tawa Vanya terdengar memenuhi kamar Vicky, cerita tentang malam pertama Ivan dan Nabila yang mendapat gangguan seperti mereka barusan terus membuatnya tertawa. “Mereka benar-benar gila,” kata Vicky yang ikut tertawa karena mengingat kejadian tadi. “Tapi aku senang, aku yang anak tunggal kini memiliki empat kakak pria dan empat kakak wanita yang hebat seperti mereka, ini membuatku semakin merasa bersyukur menjadi istrimu,” ucap Vanya sambil membelai lembut wajah Vicky. Vicky tersenyum, dia mendekatkan wajahnya ke wajah Vanya. “Vanya sayang....” bisiknya pelan mendekatkan bibirnya ke bibir Vanya yang tersenyum. Dan tepat saat bibir mereka bersentuhan... Tok... Tok.. Tok... Vicky dan Vanya terdiam, mereka kompak menoleh ke pintu kamar. “Hah... apalagi sekarang,” keluh Vicky yang