Vicky menyeka airmata yang membasahi pipi kekasih hatinya itu menggunakan ibu jarinya dengan lembut, “Vanya... Aku benar-benar beruntung karena di cintai oleh wanita sepertimu.” Tangis Vanya semakin pecah akibat penuturan Vicky, pria itu mengusap lembut surai rambut kekasihnya dan Vanya langsung menghambur masuk ke dalam pelukannya. Vicky tersenyum dan mengusap lembut punggung Vanya. Begitu kekasihnya itu mulai tenang. Vicky melepaskan pelukannya dan tersenyum manis. "Aku ingin menyapa Ayah dan Ibu," ucapnya pelan sambil menunjuk ke arah Bima dan Utari. Vanya mengangguk pelan, kemudian Vicky menghampiri kedua orang tua Vanya. "Ayah, Ibu, Maafkan Vicky," ucap Vicky pelan dengan mata berkaca-kaca. Dia menunduk dan mencium tangan orang tua Vanya. Bukannya menjawab permintaan maaf Vicky,