“Berhentilah mengucapkan omong-kosong, apakah menurutmu aku tidak mengetahui apa saja yang sudah kamu lakukan? Kamu tidak hanya mengganggu keluarga istriku, kamu juga telah menyakiti mendiang Paman Efendi. Yang lebih membuatku merasa kesal, karena kamu telah menyakiti Bima, Utari dan juga Hendro, tiga orang yang sudah aku anggap seperti saudaraku sendiri!” Bentak Arthur dengan wajah yang sangat marah. Aditya memegang dadanya yang masih terasa sakit karena tendangan Arthur, dia tidak menyangka jika Arthur masih hidup dan mengetahui semua aksinya selama ini. “Satu hal lagi, 26 tahun yang lalu, aku sudah mengetahui jika kamulah orang yang sudah memberitahu lokasi tempat Laras bersembunyi kepada Lingga. Aku benar-benar ingin membunuhmu saat itu, kamu beruntung waktu itu karena Hendro dan Pam