“Aku tidak bermaksud membuatmu marah, Jackson. Maafkan aku..” Sebuah suara mengagetkan pria itu, membuatnya menoleh dan menemukan Anya sudah berdiri di sampingnya. Sebelah tangannya tertekuk memegang lengannya sendiri, sementara pandangan matanya tertunduk membuat Jackson teringat ucapan Spencer. Setiap bersamanya jika tidak murung, Anya terlihat ketakutan. Aku tahu aku sudah membuatnya sedih, apakah aku juga membuatnya ketakutan?, pikirnya mengamati. Ketika tidak ada jawaban dari Jackson, Anya memberanikan diri untuk mengangkat wajahnya. Di tatapnya mata Jackson yang terarah padanya, tak lama, karena pria itu kemudian memalingkan wajahnya memandang lurus ke depan. Anya melangkah mendekat, hingga berdiri di hadapan pria itu. Ia kemudian menunduk dan berlutut di hadapan Jackson hingga