Bima gelisah luar biasa, menggenggam tangan sang istri untuk melahirkan secara normal. Keinginan Ratih sendiri untuk melahirkan dengan normal. Tekadnya bulat begitu dia mendengar sang dokter memberikan izin untuk melahirkan dengan car aini. Entah apa niat awalnya, tapi Bima tidak bisa melihat sang istri kesakitan seperti ini. menangis dan mencoba memberikan kehidupan untuk anak anaknya. Tidak berhenti menguatkan sang istri, Bima terus menciumi kening Ratih dan membisikan kata kata menenangkan. Di sisi lain, Dewa digendong oleh Bibi Endah yang dia biasa panggil “Nenek” mengingat keduanya memang memiliki hubungan kerabat. “Nenek, masih lama ya Mama na?” Dewa memaksa untuk ikut, jadilah Bibi Endah yang menemani. Di sini juga ada Linlin, tetangga baru mereka yang begitu baik hati ingin me