Sekar datang ke kantor Demian bukan untuk menemui pria itu melainkan merapihkan barang pribadi miliknya yang masih tertinggal di meja kerjanya yang ada di ruang kerja Demian.
Tok!
Tok!
Tok!
"Masuk!" Suara bariton itu terdengar.
Sekar menarik napas dalam-dalam, meski ragu tapi dia harus menghadapi Demian. Memberi surat resign dan mengambil semua barang-barangnya kemudian berpamitan sama semua orang di lantai itu rencana Sekar hari ini mendatangi kantor Demian pagi ini.
"Sayang, apa kamu ke sini karena berubah pikiran melanjutkan pernikahan kita?" Demian beranjak dari kursinya dan hendak memeluk Sekar tapi wanita itu mundur selangkah, menghindar.
"Maaf, Pak Demian. Tapi saya ke sini untuk menyerahkan ini." Sekar memberi amplop putih itu di d**a Demian dengan menghentakannya dengan kas
