*** “Nanny, cantik, ya, Mommy aku?” tanya Amara sambil membalikkan badan, memunggungi Gina. Ia membiarkan wanita dewasa itu memasang ritsleting gaunnya yang cantik. Gina tersenyum lebar mendengar pertanyaan polos Amara. Sejak masuk kamar, bocah itu terus tersenyum. Wajahnya dipenuhi binar kebahagiaan.“Iya, mommy-nya Amara sangat cantik, sama seperti Amara,” jawabnya sambil memuji gadis kecil itu dengan lembut. Amara terkikik kecil, wajahnya memerah. “Ah, Nanny bisa saja memujiku,” katanya pelan dengan nada malu-malu. Ekspresi menggemaskan itu membuat Gina tak kuasa menahan tawa kecil. “Amara memang cantik, Sayang. Semua orang juga tahu itu,” sanjung Gina. Ia kemudian memegang kedua bahu mungil Amara dengan lembut dan memutar tubuh gadis kecil itu hingga menghadap ke arahnya. Kini Amara