Bab 52: Blue Harus Bertanggung Jawab

1488 Kata

*** Melihat putrinya hanya diam dengan raut wajah ragu, membuat Erlan semakin emosi. Suaranya menggelegar memenuhi ruangan. “Mengapa kau diam saja?! Jawab pertanyaan Grandmamu, Emely!” bentaknya keras, membuat Emely terlonjak kaget. “Erlan?!” Megan menegur tajam, ekspresinya mencerminkan keberatan atas sikap kasar putranya. Di tengah ketegangan yang semakin memuncak, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki mendekat dari arah pintu depan. Tak lama, seorang pria melangkah masuk ke ruang keluarga dengan santai. “Suaramu terdengar sampai di pintu gerbang, Erlan. Apakah kau benar-benar tidak bisa bicara lebih pelan?” ujar pria itu dengan nada tenang namun tegas, tatapannya langsung mengarah pada sang adik. Erlan tersentak mendengar suara itu. Ia menoleh cepat, memiringkan tubuh untuk melihat

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN