BSW Bab 118

2085 Kata

“Namanya Adila. Dia anak kenalan Mama.” Ambar menyodorkan beberapa lembar foto ke depan sang putra. Wanita itu sengaja mendatangi putranya di kantor untuk berbicara empat mata. Dia tidak mau ada yang mengganggu. “Lalu?” tanya Raga setelah melirik sekilas foto perempuan yang ada di atas meja. Pria itu tidak mengambilnya. Ambar menghembuskan napas. “Kamu sudah banyak berkorban demi Nadia. Tiga tahun kamu masih bertahan setelah tahu dia kena penyakit itu. Mau sampai kapan, Ga? Dulu kamu memaksa menikahi dia padahal kamu tahu dia tidak sehat. Apa sekarang kamu juga masih akan mengorbankan hidupmu, kebahagiaanmu sendiri untuk dia?” “Maksud Mama, aku harus menceraikan Nadia lalu menikahi perempuan itu?” Raga menggulir bola mata sembari menunjuk lembar foto di depannya. Ambar memajukan tubuh

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN