BSW Bab 139

1941 Kata

“Memangnya apa yang mungkin terjadi sama mereka?” Ine bertanya dengan nada tidak suka. Wanita itu menarik dalam napasnya. Kenapa putrinya masih juga memikirkan dua orang yang sudah menyakitinya tersebut. Sekalipun terjadi sesuatu pada mereka … biarkan saja. “Nadia sakit, Ma.” “Ya Tuhan, Mara. Sudahlah, tidak perlu memikirkan dia. Dia sakit juga karena ulahnya sendiri. Dia menyakiti kamu. Sahabatnya sendiri. Jadi wajar Tuhan menghukumnya. Masih baik dia mendapatkan hukuman di dunia. Bagaimana kalau semua hukuman harus dijalani kelak di akhirat?” Mara menarik sepelan mungkin napasnya. Air mata itu masih saja turun, hingga dia harus kembali mengeringkan kedua pipinya yang basah. Dan dia masih merasa sedih. “Mama.” “Hmm ….” “Aku tidak tahu, tapi, saat aku memikirkan kondisi Nadia—aku mer

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN