BSW Bab 138

1855 Kata

Takdir! Hanya Sang Kuasa yang berhak atasnya. Raga masih berdiam di pemakaman sang istri. Pria yang berjongkok di samping makam istrinya itu diam dengan kepala tertunduk. Warga yang ikut mengantarkan Nadia ke tempat peristirahatan terakhir sudah meninggalkan tempat tersebut. Pun keluarga Nadia. Mamanya juga sudah pulang bersama sopir. Wanita itu tidak bisa berhenti menangis. Bahkan mamanya sempat pingsan ketika melihat jenazah sang menantu dimasukkan ke liang lahat. Raga sendiri berusaha untuk tetap kuat dan tegar. Dia ikut masuk ke dalam liang lahat lalu membisikkan adzan di telinga istrinya. “Ga, ayo pulang.” Pria yang berdiri di belakang sang putra itu membuka suara setelah lebih dari setengah jam hanya menemani putranya--tanpa sedikitpun bersuara. Membiarkan pria yang sedang bersedi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN