BSW Bab 94

2058 Kata

Raga berjalan cepat keluar dari toilet dengan menggendong Nadia yang sudah pingsan. Tidak ia pedulikan tatapan beberapa pasang mata saat melihatnya. Di belakang pria itu, Danar dan Andra mengikuti. “Dok, apa kita harus langsung ke rumah sakit?” tanya Raga tanpa memutar kepala. “Biar aku periksa dulu. Aku bawa peralatan di mobil.” *** Suasana di dalam ballroom langsung ricuh begitu seseorang datang membawa berita mengenai istri sang bos yang jatuh pingsan. Dan suara-suara itu sampai juga ke telinga sepasang ayah mertua dan anak menantu yang sedang berdansa. Gerakan kaki Hendrawan dan Mara memelan. Keduanya memutar kepala—memperhatikan sekitar. Beberapa saat kemudian langkah kaki mereka berhenti. Mara menurunkan tangan dari bahu sang ayah mertua. “Apa yang terjadi?” tanya Mara pada seo

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN