Setelah mendapatkan berita mengejutkan tentang Nadia, malam itu juga Mara langsung mencari tiket untuk pulang ke Jakarta bersama Haniya. Derryl mengantar mereka ke bandara. Pria itu tidak bisa ikut karena kondisi papanya belum membaik. Lalu, di sinilah mereka berdua. Di depan makam Nadia. Suara benda terjatuh membuat Mara dan Haniya menoleh ke belakang. “Papa Raga!” Haniya memekik setelah melihat siapa yang berdiri menjulang di depannya. Dia menghafal wajah papanya dengan baik. Raga merasakan napasnya terhenti seketika, saat mendengar teriakan memanggil dirinya papa. Sepasang mata yang semula terfokus pada sosok perempuan yang sangat dirindukannya itu bergerak. Menemukan sosok cantik lain dengan ukuran tubuh yang begitu kecil. Sosok kecil itu beranjak, lalu dua tangan kecilnya mengusa