Hari itu adalah hari yang tidak pernah Raga bayangkan sebelumnya. Dia tidak pernah tahu jika putrinya masih hidup. Benar-benar hidup. Memijak bumi dan berbagi oksigen di bumi yang sama dengannya. Selama ini dia hanya tahu putrinya hidup di dalam alam mimpinya. Saat dia memejamkan mata, maka dia bisa melihatnya. Namun sekarang, dia tidak harus tidur lebih dulu untuk bisa melihat putrinya. Sekarang dia bisa melihat kecantikan nyata putrinya. Dia bisa menyentuhnya. Pria itu tersenyum kala sang putri yang duduk di seberang meja mengangkat kepala lalu tatapan mata mereka bertemu. “Papa tidak suka es krim?" tanya Haniya ketika melihat gelas berisi es krim di depan ayahnya belum berkurang, dan sekarang es krim itu sudah mulai meleleh. “Oh … suka.” “Kenapa tidak dimakan?” “Papa masih kangen A