BSW Bab 116

1954 Kata

Kondisi Nadia semakin hari semakin memburuk. Wanita itu kini menolak meminum obat dari dokter. “Nadia, ayo diminum obatnya. Jangan begini. Kamu membuat Mama sedih. “Aku tidak mau, Ma. Obat itu tidak berguna. Aku akan tetap mati.” Nadi menolak. “Tidak ada yang tidak mungkin. Kamu masih ingat bagaimana dulu dokter sudah menyerah padamu? Lalu keajaiban itu datang.” Asti masih tidak menyerah membujuk sang putri untuk meminum obatnya. “Sekarangpun keajaiban itu bisa terjadi. Ayo, diminum dulu.” “Aku bilang aku tidak mau, Ma.” Nadia menghempas tangan sang ibu yang mengulurkan beberapa butir obat padanya. Asti terkejut. Butir-butir obat itu terjatuh berceceran di lantai. Mengangkat kepalanya, Asti menatap sedih sang putri. Apa yang harus dia lakukan sekarang? Wanita itu menahan tangis. Begit

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN