19.

1005 Kata

Berdiri di belakang wanita itu hanya akan mengacaukan pikirannya. Raya mendengkus, lalu mundur ke belakang. Dia menampakkan kekesalannya sampai pagi ini. Dia masih Raya yang pemarah dan pendendam. Lift berdenting, Raya buru-buru keluar lebih dulu. Menaikkan dagunya sambil melirik Fajar. Kelakuannya membuat Fajar gemas, sekali tarik dia berhasil menangkap lengan gadis itu mendekat padanya. "Lepas! apa yang sedang Anda lakukan?" katanya galak. "Kau masih marah sampai pagi ini?" "Jangan bicara pada orang tuli, Tuan." Raya mengejek. Fajar tertawa, jadi itu masalahnya, dia dendam karena Fajar mengatakannya tuli semalam. Raya melepaskan pegangan Fajar dengan kasar. Sumpah, dia benar-benar benci dengan laki-laki aneh di depannya. Raya berjalan cepat meninggalkan Fajar. Meninggalkan Fajar ya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN