Zea menikmati makanannya dengan setengah hati, pantas resto sepi karena rasa masakannya berantakan. Ia tak melanjutkan makannya dan meletakkan sendoknya di atas piring dan mendorongnya menjauh. "Kenapa sayang? Ttdak enak ya?" Zea mengangguk. "Ya sudah kita pindah resto aja" bu Ami berdiri tapi tangannya ditahan oleh Zea. "Kenapa sayang?" bu Ami kembali duduk. "Apa bisa kita beli resto ini, rumah dan perkebunan ayah? Zea tidak ingin peninggalan ayah jatuh ke tangan orang lain." Bu Ami tertegun. "Tapi Zeaana sayang, siapa yang akan mengandle semuanya? kita kan di Jakarta, tidak mungkin kita tiap hari datang kesini." Zea diam dan memikirkan sesuatu. "Biar Zea dan Reiki yang tinggal disini, Zea ingin melahirkan dan membesarkan anak Zea di tempat ini, kampung halaman Zea. tempat kel

