"Jahat kamu Rei...." Zea menatap tajam pada Reiki yang kebingungan menerima sikap Zea, ia lihat tatapan Zea penuh kemarahan dan rasa kecewa. "Kamu kenapa sayang?" Reiki mendekati Zea akan memegang tangannya namun dihempaskan oleh Zea. "Kenapa kamu melakukan ini Rei? kalau kamu sudah tidak cinta sama aku bilang, jangan seperti ini." "Kamu bicara apa sayang, aku tidak mengerti." "Stop pura pura di depan aku, lebih baik kamu pergi dan jangan temui aku lagi," Zea mendorong tubuh Reiki keluar dari apartemennya dan menutup pintu dengan keras dan menguncinya. Zea terduduk dilantai, matanya menerawang jauh, mengingat kebersamaannya bersama Reiki, ia tenggelamkan wajahnya pada lututnya, bahunya bergerak menahan tangis, Zea merupakan gadis yang tidak mudah menangis tapi dikhianati sepert

