Zea melangkah tergesa memasuki mabes, ia masih memakai pakaian serba hitam, ia tambah aksesoris topi dan kacamata hitam, ia potong pendek rambutnya dari sepunggung menjadi diatas bahu. Ia tak ingin ada yang mengenali dirinya karena ia yakin kakeknya sudah tahu ia kabur dan kembali ke Indonesia. "Saya mau bertemu bapak Ifan?" "Pak Ifan?" "Iya, ajudan pak Reiki." "Bisa tahu ada keperluan apa?" "Anda tidak perlu tahu." "Nona harus memberikan alasan kenapa akan menemui pak Ifan." Ifan yang akan keluar dari mabes mendengar ucapan bagian informasi mendekat, ia lihat seorang gadis berdiri di depan bagian informasi tapi sepertinya ia tidak mengenal gadis ini. "Siapa yang mencari saya?" tanta Ifan sudah berdiri di samping Zea. "Ini pak, nona ini. Tapi ia tidak mengatakan kepentinga

