Jack dan Ara kini sedang duduk di atas pasir pantai yang sedikit terasa lembab. Jack duduk berselonjor dengan kedua tangan di belakang tubuh untuk menopang badannya. Sementara Ara kini duduk berjongkok seraya memeluk lututnya sendiri. Desau angin laut di malam hari kini mengelus wajah mereka berdua. Air mata Ara yang sesekali menetes pun langsung mengering diterpa angin. “Jadi mereka ingin menjodohkan kamu lagi dengan lelaki lain?” tanya Jack kemudian. Ara mengangguk lemah. “Ya... dan aku benar-benar tidak menginginkan kehidupan seperti itu lagi.” Jack meneguk ludah. Sebenarnya dia merasa sangat prihatin dengan kehidupan Ara, namun Jack sadar akan kapasitasnya. Dia sendiri juga tidak memiliki jalan hidup yang jelas. Dia sendiri juga menjalani hidup yang penuh dengan kegelapan. Jika sebe
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari