Jack masih tertegun seraya berbaring di sofa rumah Mona. Dia benar-benar tidak menyangka bahwa Ara bisa melakukan hal yang gila seperti itu. Sekelebat tentang apa yang sudah hampir dia lakukan bersama Ara itu membuat Jack meneguk ludah. Dia memejamkan matanya sejenak, namun kejadian itu malah terbayang lebih jelas lagi.
“Aaah....”
Jack menghela napas sembari bangun dari tidurnya. Dia mengambil handphone-nya, lalu dengan cepat memblokir nomor telepon Ara yang sudah menghubunginya itu. Jack benar-benar syok dan masih tidak percaya. Ara ternyata adalah sosok perempuan yang lebih berani dari dugaannya.
“kamu kenapa terlihat gelisah sekali dari semalam?” tanya Mona yang baru saja keluar dari kamarnya.
Jack menatap Mona sejenak. “Sepertinya aku akan berhenti dari pekerjaan ini dan kembali
