Dosa Terindah – 73

1605 Kata

Hari demi hari pun berlalu. Ara masih saja menghabiskan waktunya untuk bermenung dan berpikir. Dia berusaha melupakan segala sesuatu tentang Jack, tetapi semua itu hanya berakhir sia-sia. Karena semakin Ara berusaha untuk melupakannya, bayangan tentang Jack pun semakin liar memenuhi otaknya. Ara mendesah pelan. Saat ini dia sedang duduk di depan meja riasnya. Wajahnya kini benar-benar terlihat kuyu karena kurang tidur. Beberapa hari belakangan Ara bahkan merasa kesulitan hanya untuk sekedar memejamkan mata di malam hari. Semua terasa sangat melelahkan. Fisiknya kini terasa penat, namun hatinya lebih lelah lagi. Ara beralih melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 22.00 malam. Dia menjangkau handphone-nya di atas kasur, lalu mulai menggulir layarnya untuk mencari nomor handphone mi

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN