Ara melangkah dengan helaan napas yang masih terasa sesak. Dia berbelok ke sebuah gang yang sepi, lalu menghentikan langkahnya di sana. Ara menyandarkan punggungnya ke dinding gang pertokoan itu seraya memejamkan matanya sejenak. Dia benar-benar merasa marah melihat wanita tua yang tiba-tiba saja datang dan seenaknya bermesraan seperti itu bersama Jack. Ara mengatur napasnya seraya memikirkan apa yang sudah mereka lakukan mengingat pekerjaan sebagai lelaki bayaran. Jijik. Ara tentu saja merasa jijik, tapi di satu sisi dia benar-benar ingin membawa Jack keluar dari dunia yang mengerikan itu. Kenapa dia harus menjalani profesi yang mengelikan dan sangat hina? Ara benar-benar tidak mengerti. Namun yang pasti dia tidak sanggup melihat Jack bermesraan dengan wanita lain seperti itu di depan m