Hari ini adalah hari bersejarah bagi Emir. Hatinya sudah tidak sabar untuk menikahi Arum. Emir melirik jam melingkar ditangan kanannya. Ia sudah menunggu Arum, di depan kamarnya. Emir menyandarkan tubuhnya didinding, sekali lagi melirik jam yang melingkar ditangannya menunjukkan pukul 16.07 . Semenit kamudian pintu itu terbuka. Emir terdiam sesaat, ia terpana apa yang dilihatnya. Arum mengenakan jas putih, pakaiannya sangat formal. Rambutnya dibiarkan terurai. Wajahnya masih sama, tidak ada cela sedikitpun di wajah cantiknya. Arum membalas tatapanya, Emir lalu meraih jemari Arum. "Kamu sudah siap?" Ucap Emir, dikecupnya puncak kepala Arum. "Iya" ucap Arum. Arum menarik nafas, ia menatap Emir. Emir menarik tangannya menuju pintu utama. Emir menggenggam tangannya begitu erat. Emir lalu