BAB 32

810 Kata

Emir membuka pintu mobil untuk Arum. Arum menarik nafas, ia kembali lagi kerumah Emir. Arum menatap Emir yang kini membantunya masuk ke dalam, hingga masuk ke dalam pintu utama. Emir membuka pintu utama itu. Emir menatap Arum, ia lalu mengecup puncak kepala itu. "Apa masih sakit?'. "Tidak, saya sudah merasa lebih baik". Emir lalu membuka pintu, dan memperlebar daun pintu untuk Arum. Arum melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Sementara Emir menutup pintu itu kembali. Emir menatap Arum, langkah itu terhenti, tidak begitu jauh darinya. Emir melangkah mendekat. "Ada apa". Arum tidak berkata apa-apa, wajah itu terlihat datar. Emir mencoba mengartikan iris mata itu. Emir lalu mengalihkan tatapanya kedepan. Emir tidak percaya apa yang dilihatnya saat ini. Menatap Helena, Bibi Sarah dan kedua

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN