Robin terbahak-bahak setelah kata talak keluar dari mulut Aqsal. Ia merasa menang telah berhasil memisahkan pasangan suami istri di hadapannya. Napas Aqsal terengah-engah. Ia menyimpan dendam kesumat dalam tiap embusan napas itu. Pria berhidung bangir tersebut berjanji akan membalas semua perbuatan Robin jika ada kesempatan melarikan diri nanti. Perkara talak, Aqsal berpikir bukan masalah menceraikan Niha sekarang. Semua dilakukan untuk kebaikan dan keselamatan sang kekasih. Jika sudah bisa keluar dari sangkar Robin dan bebas, ia berjanji akan merujuk Niha kembali. Namun, jika masa iddah sudah habis dan tidak bisa rujuk, ia bisa menikahi pujaan hatinya lagi. Mata Aqsal berkilat merah. Ia menatap Robin jijik. Selama matanya masih bisa melihat, pria itu berjanji akan membalas semua perlak

