Bugh! Perut Aqsal mendapat bogem mentah dari orang-orang Robin. Amir, Tami, dan tiga orang itu mengabaikan teriakan Aqsal karena memang menganggap pria tersebut gila. “Kalian, tolong istri saya! Dia–” Aqsal kembali berteriak, tetapi kalimatnya tidak lengkap saat anak buah Robin memukuli tubuh dan wajahnya. “Pa, Ma! Kalian mau ke mana?” Asti berlari menghampiri orang tuanya. “Asti, Sayang. Kami tidak bisa menikahkanmu dengan Aqsal. Kita semua tahu sepak terjangnya, bagaimana dia menyiksa Niha. Kami tidak mau kamu mengalami hal serupa,” ujar Tami. “Tapi aku mencintainya, Ma.” “Pak, tolong jangan pergi dulu. Nikahkan saya dengan Aqsal.” Asti menatap kiai dan saksi bergantian. “Asti, jangan b*doh! Kamu pikir cinta saja cukup untuk berumah tangga? Tidak! Kamu akan menderita jika menikah

