Kabar bayi kembar itu menebarkan kebahagiaan di keluarga Bara, terlebih lagi Eyang Dira yang mengucapkan banyak syukur. Bahkan Eyang Dira berniat datang ke rumah Bara untuk meyakannya, tapi Bara menahan Eyang Dira supaya tidak datang dengan alasan ingin bermesraan dengan sang istri. “Eyang nelpon lagi, Mas.” “Udah biarin aja, ini udah malem lagian. Masa iya Eyang mau ke sini.” “Takut ada yang penting loh?” “Nggak ada, udah biarin aja.” meraih ponsel Tiranti dan menyimpannya di nakas. Bara tidur lebih dulu dan menepuk bahunya, memberi tanda pada sang istri untuk berbaring padanya. Tiranti tidak menolak, dia memeluk Bara dengan erat. Tangan pria itu bahkan sudah menyusup mengelus perutnya yang datar. “Kembar loh, hebat banget ya Mas kalau lagi duet sama kamu?” “Bahasanya jaga, nanti a