Rasa Suka dan Bahagia

1605 Kata

Reyhan benar-benar menepati janjinya yang mengajakku jalan-jalan. Dia yang kini tengah memboncengku di atas motor Ninja merah menuju sebuah tempat yang belum pernah aku datangi sebelumnya. Hitung-hitung juga, ini date pertama kami. Dia masih fokus pada jalanan yang tidak terlalu mulus, sedang aku hanya mengamati sekitar. Sebuah perbukitan dengan hutan yang lumayan lebat. Daerah yang nyaris tidak dilalui kendaraan lain, masih sepi, masih bersih, bahkan udaranya masih sejuk walau sekarang ini sudah mendekati jam tiga sore. Tadi kami bolos, tepat jam 12, kami tak peduli pada lingkungan sekitar yang melihat kami melesat meninggalkan sekolahan, tanpa pamit dengan guru-guru kami pergi dari sana. Biarlah, kalau seandainya dihukum, ya besok kami siap menerimanya. Dan selama itu pula, kami mela

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN