Sadar Destra kembali, Vivi segera mendekat. “Mas, ini ngga seperti yang kamu li-” Plak! Tamparan keras kembali mendarat di pipi Bella. Destra menampar Bella? Benar. Karena kesal dengan semua drama dan akting yang Bella buat Destra menampar wanita itu. Padahal, Vivi yang mengira Destra akan menamparnya sampai membelokan wajah seolah ditampar saking terkejutnya. Ternyata Vivi salah, Bella lah yang ditampar. Bukan dirinya. “Mas!” Bella yang tak terima segera protes. Bagaimana bisa ia yang ditampar oleh Vivi, dia juga yang ditampar oleh Destra. Jadi double kan sakitnya. Malunya juga. “Cukup!” Sentak Destra menggelegar mengisi seluruh ruangan. “Saya katakan sudah cukup, Bella. Apa kamu kira saya tidak tahu apa yang selama ini kamu lakukan, hah! Saya tahu jika kamulah penyebab Vivi perg