Sadar Destra menatap tumpahan nasi goreng di lantai, Bella segera menghampirinya. “Sayang, Lihatlah! Dia mau menyakitimu dengan nasi goreng penyakitan itu!” Adu Bella sontak membuat rahang Destra berdiri. Matanya menyorot tajam. “Apa maksudmu?” Bella yang menciut segera menjelaskan, “Sayang, apa kau tidak lihat dia muntah-muntah tadi? Tahu sakit, tapi tidak dengan sangat tidak tahu malunya malah membuat nasi goreng untukmu. Dia pikir aku akan mengizinkan dia memberikan makanan yang tidak sehat untukmu? Tentu saja tidak. Dia harus aku beri pelajaran, Sayang!” Baru saja Bella menghampiri Vivi dan hendak menamparnya, tangan Destra yang kekar menahan tangan Bella. Tidak, mencengkram lebih tepatnya. “Auw, Sayang, apa yang kamu lakukan?” Bella meringis. Destra tak peduli, menatap tajam pad