Namun, ucapan Destra selanjutnya sedikit membuat hati Vivi tenang. “Jaga sikapmu!” sentak Destra pada Bella. Wanita itu sontak tertawa. “He he maaf, Mas. Maaf juga ya, Vi. Aku biasa genggam tangan Mas Destra, jadi kebiasaan deh sampe sekarang!” kata Bella yang entah apa tujuannya berkata seperti itu. Vivi hanya tersenyum tipis, kemudian basa-basi menanyakan kabarnya. “Mbak apa kabar? Apa baik-baik saja? Apa meraka jahat padamu?” tanya Vivi sembari mendekatinya. Bella yang tadi sedikit ceria kembali murung. Kejadian tadi sepertinya sukses memberi efek jera pada wanita itu. “Mereka jahat! Mereka menggilirku satu per satu hiks!” kata Bella sembari memeluk tubuh Vivi dan menangis di sana. Vivi sendiri cukup terkejut dengan sikap Bella. Entah tulus atau hanya modus, tapi apa yang Vivi li